Opini Penulis jhensantri
Pali dutaonline.co.id Dugaan penerima bantuan Program Keluarga Harapan (PKH) tidak tepat sasaran, masih menjadi perdebatan di beberapa desa. Dimana terindikadi orang yang dinilai lebih mampu tercatat sebagai penerima, sementara warga yang benar-benar berhak masih banyak yang tidak kebagian. Tidak hanya itu, bahkan masih ada data orang yang sudah meninggal cukup lama, tetap terdata selaku penerima bantuan PKH. Seperti yang terjadi di Desa Desa di Kabupaten PALI Sumatera Selatan Indonesia .
Dari pantauan awak media di lapangan ocehan warga di salah satu Desa yang di Kabupaten PALI mengatakan, data penerima PKH dinilainya semberaut, karena sebagian penerima adalah warga tergolong mampu. Sementara ada warga yang memang dinilai layak menerima bantuan ini, tidak tersentuh. Selain itu masih ada warga yang sudah meninggal dunia cukup lama, tapi masih tercatat sebagai penerima PKH.
Sejumlah masyarakat di Provinsi Sumatera Selatan dan kabupaten lainnya terkhusus di Kabupaten PALI ada berapa survei ada beberapa Desa yang di Kabupaten PALI , mengeluhkan penyaluran bantuan sosial Program Keluarga Harapan (PKH) di desa mereka tinggal. Sebab, bantuan PKH tersebut dinilai tidak tepat sasaran.
Hal tersebut terungkap dalam Dialog di pondok antara warga ke warga ocehan mereka mengeluh dugaan PKH tersebut banyak yang tidak tepat sasaran , selasa (19-04-2021l2) pagi. Dialog mengusung topik PENERIMA PKH BANYAK YANG TIDAK TEPAT SASARAN DIRI DONK,,di Kabupaten PALI, mendapat beragam respon.masyrakat Pali
Seperti kita dengar dari dialog warga di salah satu Desa yang ada di Kabupaten PALI Kota ini. Ia mempertanyakan kejelasan penyaluran bantuan PKH. Data penerima PKH banyak yang tidak sesuai. Sebab, para penerima PKH diduga orang yang mampu dan bukan keluarga miskin.
Pihak desa pun dipertanyakan karena selama ini, data warga penerima dari tingkat desa, tidak sesuai kenayataan. Padahal, aparat desa ikut mendata bahkan lebih tahu warga mana saja yang masuk kriteria miskin.
Pemerintah melalui Dinas Sosial Kabupaten PALI segera melakukan validasi data, mana saja warga yang berhak menerima bantuan ini, harus data ulang ada dugaan data itu ada yang lama kemudian di berikan langsung pada yang semustinya sudah tidak layak lagi menerima, mungkin dari tahun ke tahun ke hidupan mereka sudah berubah sudah mampu
Dialog pun terus bergulir mengungkapkan terjadi banyak ketimpangan penyaluran PKH.Dirinya yang masuk kategori kurang mampu, tidak mendapatkan bantuan itu. Jelas, ini membuat cemburu sosial bagi warga miskin.
Selain itu, kata dia, berdasarkan informasi dan penelusurannya bahwa penerima PKH didominasi dugaan warga yang kenal dekat dengan aparatur desa.
"Jujur saja , kalau tidak kenal orang dalam, maka tidak dapat bantuan. Cara ini harus di tiadakan lagi ia tak menapik, banyak ditemuan di lapangan, warga yang mampu dapat bantuan PKH. Untuk itu, diharapkan peran baik dan kejujuran pihak desa atau negeri, memberikan data akurat terkait jumlah warga miskin. Data itu kemudian diberikan ke petugas Dinas Sosial.
"Kedepan semua kekurangan harus dibenahi. Kami sementara bantu perketat data Keluarga Penerima Manfaat (CKPH) PKH. Ya, ini agar masyarakat yang berhak dapat bantuan tidak dirugikan,.
Sampaikan, untuk Provinsi Sumatera Selatan terkhusus Kabupaten PALI tentu nya banyak sekali warga yang tidak layak menerima tapi dia menerima ,ada lagi yang musti nya layak menerima tapi dia tidak nerima PKH tersebut
Pemerintah Kabupaten PALI melalui Dinas Sosial dan pemerintah Desa harus dor tuh dor datangi warga yang layak menerima dan yang layak tidak menerima PKH tersebut jika perluh pasang label seperti Desa yang ada di provinsi luar Sumatera Selatan ini
Inilah pandangan jurnalis 9 tahun Kabupaten PALI di mata jurnalis (***)
Posting Komentar