Warga Talang Ubi Was-Was Karena Diminta Kartu Identitas Oleh Warga Pendatang

PALI, dutaonline.co.id Sabtu(21/11)


Warga Kecamatan Talang Ubi, dibuat was-was dengan kedatangan warga luar kabupaten PALI yang meminta kartu identitas milik warga, seperti fotocopy Kartu Keluarga (KK) dan fotocopy Kartu Tanda Penduduk (KTP).Hal itu diketahui saat media ini mengkonfirmasi salahsatu warga yang didatangi oleh warga dari luar kabupaten PALI tersebut,


"Iyo dek, tadi siang ada seorang wanita masih muda, umur sekitar 20 tahun, rambut panjang yang datang ke rumah saya. Dengan menawarkan sejumlah program salahsatu paslon Pilkada PALI, wanita muda tersebut ujung-ujungnya meminta identitas diri seperti fotocopy KK dan fotocopy KTP," ungkap Nurlela, warga Gang Masjid, kelurahan Talang Ubi Timur, Kamis (19/11/2020).


Diminta data diri, Nurlela takut dan khawatir untuk memberikannya. Hal itu dikarenakan, Ia mengaku bisa saja data tersebut digunakan oknum tidak bertanggung jawab untuk keuntungan pribadi seseorang. 


"Saya tidak mau memberikan apo yang dipinta oleh cewek itu tadi. Kenal jugo idak dengan dio, apolagi bukan wong PALI. Takutnyo dipakek dio untuk pinjaman online, untuk buat pinjaman di bank, bahkan pacak pulo dimanfaatkan untuk menguruske Banpres Profuktif Usaha Mikro (BPUM) atau BLT UMKM. Karena syarat BPUM, fotocopy KTP samo fotocopy KK. Terus belum lagi data kami agek dipakek untuk tindakan kriminal, misal identitas kami tadi ditinggalke di tempat kejadian perkara (TKP)," terang ibu tiga orang anak itu. 


Selain di kelurahan Talang Ubi Timur, ternyata warga pendatang yang meminta-minta kartu identitas warga tersebut juga pernah terjadi di Talang Subur, kelurahan Talang Ubi Selatan, kecamatan Talang Ubi.


Agus, warga Talang Subur mengaku dirinya pernah diminta kartu identitas oleh wanita muda yang bukan dari kabupaten PALI.


"Samo polanyo dek, awalnyo dio nawarke program salahsatu paslon. Dio ngomong time relawan, tapi ngapo bukan wong PALI. Kemudian, dijanjikan akan mendapatkan bantuan dengan skala prioritas jika saya mau memberikan fotocopy KK dan KTP. Tetapi, saya menolak karena saya takut kartu identitas saya disalahgunakan. Maklumlah zaman sekarang, pinjaman online dengan bermodalkan Nomor Induk Kependudukan (NIK) sudah biso. Terus takut jugo kalu dipakek untuk tindakan kriminal," tukasnya. 


Ia berharap pemerintah mengambil tindakan tegas, agar oknum-oknum yang meminta-minta identitas diri bisa segera diambil tindakan.(red)

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama