Diduga Dikerjakan Asal Jadi, Cuman Setebal Dua Jari Proyek Peningkatan Pengaspalan Jalan Harapan Jaya Menuju Desa Raja Di Protes PALI

Pali dutaonline.co.id kamis(25/11-2021


Melalui Dana Bantuan Gubernur (BANGUB) APBD Tahun 2021 Di kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI) Provinsi Sumatera Selatan telah menganggarkan pengerjaan proyek Peningkatan Pengaspalan Jalan Harapan Jaya Dengan Anggaran Rp.8.647.897.000,.(Delapan Milyar Enam Ratus Empat Puluh Tujuh Juta Delapan Ratus Sembilan Puluh Tujuh Ribu Rupiah) Seperti yang tertera di papan informasi proyek
No kontrak : 094/02/SPK/KPA.01/PPK.04/PJHJ/DPU.PALI/VIII.2021 
Pekerjaan : Peningkatan Jalan Harapan Jaya 
Nilai Kontrak : Rp.8.647.897.000,. 
Pelaksana : CV. PALAR PUTRA GEMILANG
Sumber dana : APBD (Dana BANGUB) Kab. PALI T.A 2021
Waktu Pekerjaan : 105 Hari Kalender
Sangat fantastis anggaran yang di kucurkan untuk memperbaiki akses jalan penghubung Desa Harapan Jaya menuju ke desa Raja Kecamatan Tanah Abang ini, namun walaupun anggaran yang di realisasikan sudah fantastis masih saja terdapat temuan dilapangan kalau pada pelaksanaan proyek yang bersumber dari dana Bantuan Gubernur tersebut terkesan dikerjakan asal jadi dan tidak sesuai spesifikasi RAB.
Pasalnya menurut informasi di lapangan proyek pengaspalan yang menelan anggaran Rp.8,6 Miliar ini diduga menggunakan aspal yang sudah dingin sehingga terlihat mutu aspal tidak menempel dengan baik.

Dari hasil investigasi dilapangan, Sabtu (20/11/2021) dijelaskan Napoleon, bahwa penambalan lobang pada badan jalan tersebut sudah banyak yang pecah dan kembali rusak. sudah terlihat ada beberapa titik aspal sangt kasar batu b kelihatan semua tidak mulus Ini menunjukan diduga kalau aspal yang digunakan pada proyek tersebut tidak standar dan terkesan asal jadi 

"Bahkan ketebalan aspal tersebut bervariasi 3 cm - 2 cm saja, cuman Setebal Dua Jari saya ini dan bergelombang bisa bikin masyarakat kecelakaan Apa memang begitu RAB proyek tersebut" Tanyanya

"Belum lagi terlihat pada hamparan batu agregat saja pada proyek ini sangat tipis, bahkan banyak menggunakan sisa aspal dan batu yang di hampar lama pada akses jalan ini" Jelas Napoleon


Bahkan karena jarak yang jauh aspal tersebut sudah dingin, menurut Informasi Aspal tersebut di ambil dari kota Prabumulih sehingga pas sampai ke lokasi proyek aspal tersebut sudah dingin. Bahkan banyak bagian yang beku tentunya hal ini sudah jelas jika aspal tersebut digunakan dalam keadaan dingin tidak nempel dengan baik dan sangat berpengaruh terhadap ketahanan proyek tersebut.

“Aspal tersebut digunakan dan dipasang sudah dingin, bahkan banyak bagian aspal yang sudah beku, hal ini tentu sangat berpengaruh bagi ketahanan aspal tersebut”

“Menurut informasi pada pelaksanaan hamparan batu agregat yang di gunakan pada jalan tersebut memang di sengaja dilakukan oleh pelaksana bergelombang untuk mengurangi pubikasi pada proyek tersebut”Ungkap Napoleon

Selain itu lanjut dia, proyek jalan yang bernilai Rp.8,6 Miliar lebih ini dari informasi yang dia dapat hanya mengerjakan 2,5 KM saja.

"Bahkan itu pun banyak melakukan tambal sulam pada lobang di akses jalan tersebut" ungkapnya


” Saya menilai proyek jalan ini terlalu mahal, juga pondasi yang dihamparkan juga perlu diperhatikan lagi, apakah memang begitu,”

“Tentunya kami minta kepada pihak pihak terkait terutama aparat hukum supaya bisa melakukan audit dan pemeriksaan kelapangan, karena kuat dugaan pada pelaksanaan proyek ini terindikasi syarat penyimpangan dan Korupsi” Tukasnya Napoleon

Salah satu tim infestigasi dari LSM PMP Kabupaten PALI, M  Iqbal Surkati ketika ditemui dilapangan mengatakan, hasil croscek pantauan dilokasi proyek tersebut, ditemukan beberapa titik di pegaspalan tidak sesuai dengan petunjuk dalam Bill Qality (BQ) yaitu 4cm, tetapi yang kita temukan di lapangan hanya 3 cm dan 2 cm

“Ini tentunya tidak sesuai dengan yang yang telah direncanakan oleh dinas terkait, menurut gambar perencanaan pengaspalannya sejenis AC-WC yang ketebalan harus mencapai 4 cm, namun dilapangan ternyata hanya 3 cm,” ungkap Surkati


Ditambahnya lagi, dalam hal ini pihak Dinas PUPR Kabupaten PALI harus turun kelokasi untuk mengecek lansung apabila ketebalannya tidak sesuai dengan gambar perencanaan. Karena masih ada waktu meminta kepihak rekanan agar menambah ketebalan aspal sesuai dengan Rencana Angaran Biaya (RAB).

Lanjut Surkati Secara teknis mereka sudah menyalahi aturan untuk mengkupas aspal dugaan saya harus pakai alat Kobelco, ini mereka pakai alat geleder serta ada sebagian aspal di kupas dan ada sebagian yang langsung di lapis dengan aspal baru  jadi dimana pihak yang terkait dalam hal pengerjaan proyek seperti ini kami akan aduh kan proyek ini  ke APH yang ada di Kabupaten PALI jelas Surkati


Sementara itu, terkait persoalan proyek peningkatan sarana jalan Harapan Jaya yang bersumber Dana Bantuan Gubernur (BANGUB) tahun 2021 ini. Kepala Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan pelaksana Proyek belum bisa dikonfirmasi. (Tim)

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama