DIDUGA ADA PERMAINAN BLT DD DESA MENANTI SELATAN HANYA 12 KK YANG DAPAT

Muara Enim dutaonline.co.id

sangat miris apa yang dialami oleh sebagian besar masyarakat Desa Menanti Selatan Kecamatan Kelekar Kabupaten Muara Enim. Pasalnya, sebagian besar masyarakat yang seharusnya menerima Bantuan Langsung Tunai (BLT) DD yang bersumber dari refocusing dana desa harus gigit jari.

                       Tonton video nya
Hal ini diduga disebabkan data yang diberikan oleh pihak Pemerintah Desa Menanti Selatan diperoleh tidak sesuai dengan mekanisme yang ada, yakni dengan melakukan rapat/musyawarah desa yang melibatkan seluruh masyarakat desa menanti selatan

Dalam Peraturan Menterian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Permendes PDTT) Nomor 6 Tahun 2020 tegas ditentukan bahwa sasaran penerima BLT adalah keluarga miskin yang bukan penerima manfaat PKH (Program Keluarga Harapan) 

juga bukan penerima Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT). Mereka ini adalah orang miskin baru (OMB). OMB ini antara lain orang yang kehilangan mata pencaharian, orang miskin yang belum terdata, dan orang mempunyai anggota keluarga yang rentan sakit menahun/kronis.

Dan sangat disayangkan, di tengah pandemi virus Covid-19 yang berdampak langsung baik secara ekonomi maupun sosial, kesulitan yang dialami masyarakat Desa Menanti Selatan seolah tidak terperhatikansama sekali. Salah satunya yakni Sainadi, dan keluarga dari ibu asiana beranak 3 warga Desa Menanti Selatan ini harus menelan pahitnya kenyataan sekali bahwa dirinya tidak termasuk dalam daftar penerima BLT.DD

Ia sangat kecewa dengan keputusan yang diambil oleh kepala desa,suharman (kades) terkait pendataan masyarakat miskin baru yang diduga tanpa melalui musyawarah desa lagi.

Ia juga menduga ada tebang pilih dalam pendataan masyarakat miskin baru yang dilakukan oleh pihak pemerintah desa .

“Saya menduga ini ada permainan perihal pendataan masyarakat miskin baru. Bisa jadi oknum kades terlibat dalam permainan ini,” katanya.

Lebih jauh dirinya menjelaskan bahwa banyak masyarakat Desa Menanti Selatan yang berkehidupan kurang mampu dan beruntung. Terlebih saat pandemi virus Covid-19 ini melanda, yang bukan saja terjadi di Kabupaten Muara Enim, namun diseluruh penjuru dunia.

Ia juga menjelaskan, bantuan yang diberikan pemerintah pusat melalui dana desa yang mekanismenya sudah diatur sedemikian rupa sudah seharusnya tepat sasaran dan sesuai mekanisme yang ada. “Ini bisa jadi temuan, dan ini sudah melanggar  peraturan yang ada didesa,” tandasnya.

Hal senada juga disampaikan Rusni Aldo Wijaya. Dan ibusiana Warga Dusun I Desa Menanti Selatan ini juga mmenanyakan data penerima BLT di desanya yang hanya berjumlah 12 kk  tersebut. Padahal masih banyak masarakat miskin masyarakat kurang beruntung yang belum mendapatkan skema bantuan apapun dari pemerintah yang seharusnya masuk dalam data penerima BLT.DD

Pria yang akrab disapa Jaya ini juga mengaku, mekanisme yang digunakan untuk mengumpulkan data masyarakat miskin baru tidak sesuai dengan aturan yang ada didesa menanti selatan. “seharusnya masyarakat juga diajak musyawarah des untuk melakukan pendataan siapa saja yang berhak memperoleh BLT sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan,” akuhnya.

Masih kata Jaya, musyawarah yang dilakukan oleh pemerintah desa diduga hanya melibatkan perangkat desa tanpa mengikutsertakan masyarakat desa,

Ia menilai hal ini merupakan suatu kesalahan yang sangat fatal. Ia juga mengaku kepala desa suharman saat ini sangat arogan dan tidak mau di konpirmasi terkesan pilih kasih. Bukan saja terkait bantuan, namun juga pelaksanaan pembangunan yang dilakukan di Desa Menanti Selatan.

“Akibatnya pembangunan di desa kita juga tidak terlalu signifikan, dan terkesan asal-asalan,” ujarnya maaarakat.

Kepala Desa suharman(Kades) Menanti Selatan, , saat dikonfirmasi katanya sudah terpenuhi semua , jum'at(05/06/2020) terkait data jumlah penerima BLT yang hanya 12 orang mengaku jumlah tersebut akan ditambah pada pembagian BLT selanjutnya.

Ia juga mengaku tidak tahu apa alasannya sehingga hanya muncul 12 nama penerima BLT. Ia juga mengaku mekanisme pendataan masyarakat miskin baru dilakukan tidak sesuai dengan mekanisme sebenarnya.kepala desa suharman sa'at di konpir wartawan Duta.co.id dana desa hanya 25 persen dari dana desa kata (kades) Suharman

“Ya saya akui pada saat pendataan masyarakat miskin baru sebagian penerima BLT kela desa menati slatanatan terkesan tidak berkata jujur sedangkan dana desa sebesar 856,784.000. Sedangkan kepaladesa sa'at di kompir Duta .co.id menjawab 25'/,persen dari dana DD tersebut kepala desa suharman terkesan diam mematung sa'at di konpir ada apa dengan semua unjarnya (alisaiin /suprik )

1 Komentar

  1. jelas ini kasus korupsi dana desa..
    tolong di tindak lanjuti..
    tuntaskan sampai ke akarnya...

    BalasHapus

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama